What is in a name? apa artinya sebuah nama. Berarti
sekali. Tentu berbeda nama Ahmad Tohari dengan Sugeng Cikrak. Begitu juga
dengan nama-nama surat di dalam al-Qur’an. Surat yang berjumlah 114 tersebut
diberi nama dengan rangkaian spektrum yang jika ditata bersama akan menampilkan
pernik warna-warni beragam.
Ada nama-nama surat yang diambil dari nama seorang tokoh,
seperti Yunus, (keluarga) Imran, Hud, Yusuf, Ibrahim, Luqman, Muhammad, Nuh,
hingga Maryam. Kebanyakan dari mereka adalah nabi, tetapi juga ada orang biasa
seperti Imran, Luqman, atau Maryam.
Setiap penamaan tentu memiliki pertimbangannya
sendiri-sendiri, mengapa nama tersebut diabadikan oleh al-Qur’an. Seperti
beberapa surat yang dinamai dengan julukan Golongan yang bersekutu (al-Ahzab),
yang bersaf-saf (as-Shaffat), yang berlutut (al-Jatsiyah), wanita yang
mangajukan gugatan (al-Mujadalah), perempuan-perempuan yang diuji
(al-Mumtahanah), orang-orang munafik (al-Munafiqun), orang yang berselimut
(al-Muzammil), orang yang berkemul (al-Muddatstsir), orang-orang yang curang
(al-Muthaffifin), pengumpat (al-Lumazah), hingga orang-orang kafir (al-Kafirun).
Beberapa fauna juga diabadikan oleh al-Qur’an sebagai nama
surat seperti sapi betina (al-Baqarah), lebah (an-Nahl), semut (an-Naml),
laba-laba (al-Ankabut), kuda perang yang berlari kencang (al-Adiyat), gajah
(al-Fiil), hingga penyebutan sekelompok hewan ternak (al-An’am).
Unsur-unsur alampun tidak luput diabadikan. Lihat misalnya
kilat (ar-Ra’d), batu (al-Hijr), gua (al-Kahfi), cahaya (an-Nur), kabut
(ad-Dukhan), angin yang menerbangkan (adz-Dzariyat), bukit (at-Thur), bintang
(an-Najm), bulan (al-Qamar), besi (al-Hadid), gugusan bintang (al-Buruj), fajar
(al-Fajr), hingga buah tin (at-Thin).
Nuansanya sangat kosmis sekali. Mulai dari tokoh, julukan,
hewan, hingga alam, ada disana. Elemen atau dimensi sosial juga ikut meramaikan
nuansa penamaan ini, seperti para wanita (an-Nisa’), bangsa Romawi (ar-Rum),
kaum Saba’ (Saba’), manusia (al-Insan dan an-Nas), negeri (al-Balad), suku
Qurasiy (al-Quraisy), musyawarah (asy-Syura).
Soal waktu, kita bisa tunjuk surat-surat seperti al-Jumu’ah
(hari jum’at), al-Lail (waktu malam), ad-Dhuha (waktu dhuha), al-Ashr (masa
atau waktu ashar), hingga al-Falaq (waku subuh). Untuk dimensi ruang, ada surat
al-A’raf (tempat tertinggi), al-Ahqaf (bukit-bukit pasir), al-Hujurat
(kamar-kamar), atau al-Ma’arij (tempat naik).
Yang paling banyak porsinya adalah nama surat dengan dikaitkan
pada sebuah peristiwa. Perhatikan misalnya al-Isra’ (memperjalankan di malam
hari), al-Hajj (haji), as-Sajdah (sujud), al-Fath (kemenangan), al-Hasyr
(pengusiran), at-Thalaq (talak), at-Tahrim (mengharamkan), ‘Abasa (ia bermuka
masam), al-Insyirah (melapangkan), at-Takatsur (bermegah-megahan), al-Ikhlas
(memurnikan keesaan Allah).
Di antara semua ini tidak ada yang menyamai rekor penamaan
surat dengan peristiwa hari kiamat yang disebutkan melalui sekian nama:
al-Waqi’ah, at-Taghabun, al-Haqqah, al-Qiyamah, al-Ghasyiyah, dan al-Qari’ah.
Tidak hanya itu. Kejadian yang mengiringinyapun ikut disematkan, seperti at-Takwir
( menggulung), al-Infithar (terbelah), al-Insyiqaq (yang terbelah), az-Zilzalah
(keguncangan).
Ada juga dimensi lain seperti materi: perhiasan
(az-Zukhruf), kerajaan (al-Mulk), pena (al-Qalam), segumpal darah (al-Alaq), bukti
(al-Bayyinah), barang-barang yang berguna (al-Ma’un), gejolak api (al-Lahb), harta
rampasan perang (al-Anfal), dan hidangan-hidangan (al-Maidah).
Mahluk seperti jin juga disebut (al-Jinn), pun malaikat
(al-Mursalat dan an-Nazi’at). Nama Allah sendiri (Fathir, Ghafir, ar-Rahman). Nama
al-Qur’an (al-Furqan). Tema umum: al-Fatihah (pembuka) , at-Taubah (ampunan),
al-Qashash (cerita-cerita), an-Naba’ (berita besar), al-Qadr (kemuliaan),
al-Kautsar (nikmat yang banyak), an-Nashr (petolongan), hingga nama-nama surat
yang misterius seperti Thaha, Yasin, Shad, dan Qaf.
Ayiko Musashi, 14 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar