City Of God. Ini film bagus banget. Baru dapat 1 cd aku
menyempatkan kirim sms ke teman: “Siang, fella! Film City Of God itu kerenfilm
gila! Aku suka deskripsi psikososial kriminalitas disana. Narasinya santai,
jadi ceritanya ndak kedengaran mengada-ada”. Memang benar. Film ini
berdasar cerita nyata. Tentang daerah di Brazil yang bernama Rio de Janiro.
Nah, hamper setiap orang di sana terlibat dalam baku tembak
antar geng dengan motif yang kompleks. Mulai dari bisnis narkoba, dendam
pribadi, atau asal ikut terlibat. Detail ceritanya tidak akan kuceritakan lagi
disini. Hanya ada beberapa hal yang ingin kugaris bawahi setelah menonton film
tadi.
Pertama, setiap sesuatu yang dimulai dengan kekerasan tidak
akan pernah berhenti kecuali dengan kekerasa, dan kekerasan yang lain akan
mengambil alih. Jadi, seoalah kekerasaan adalah sebuah roh atau jiwa yang bisa merasuk
ke satu orang dan berpindah ke yang lain. Dengan begitu, kekerasan menjadi
semcam mahluk yang abadi yang ia menubuh di dalam jiwa manusia, dan ketika yang
dirasuki mati kekerasan tidak ikut mati melainkan menclok ke jiwa
manusia yang lain. Begitu dan begitu seterusnya. Kekerasan tidak mati-mati.
Lahirlah lingkaran setan kekerasan. Persis seperti pesan dalam film Munich.
Kedua adalah penggalan sebuah dialog antara seorang kakak dan
adik ini.
+ : “Engkau belajarlah yang rajin. Aku menjadi penjahat karena
aku bodoh”
-
: “Aku ke sekolah karena aku tidak menyukai
pkerjaan fisik”
Itu dulu dariku.
041109
Ayiko Musashi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar