Juno. Apa yang aku tahu tentang Juno?! Seorang teenager manis
yang sedang mekar, ceria, dan sedang hamil?! Lucu juga alur dimana ia akhirnya
menemukan cintanya. “Seseorang saling mencintai dulu baru kemudian hamil.
Rupanya kami bukan bagian dari kenormalan itu”, begitulah kesan Juno tentang
hubungannya dengan Bleek.
Hahaha. Juno adalah gambaran seorang remaja yang cukup dewasa
dan tenang menghadapi sesuatu diluar kebiasaannya: hamil di usia 16 tahun. Ia
uruung melakukan aborsi, meski ia tahu keadaannya belum cukup tepat untuk
menjadi seorang ibu. Tidak ada adu mulut dengan makian ini-itu di film ini,
seperti yang biasa akan selalu diekspos dalam film dan sinetron Indonesia. Hahaha.
Ribuuuuuut melulu, kutuk-mengutuk, ngeluh ini-itu, saling lempar tanggung
jawab, atau berlomba blaming someone dan cari kambing hitam.
Tidak. Di film ini Juno adalah wakil dari sebuah sikap
kedewasaan. Ia bicara dengan tenang di hadapan Bleek, orang tuanya, atau ketika
bertemu teman-teman sekelasnya. Jangan lupa, Juno tetap sekolah meski perutnya
semakin membesar. Bukankah tindakan seperti ini butuh sebuah penerimaan yang
besar terhadap kenyataan?! Bukankah yang seperti itu butuh keberanian,
kebijakan, dan kepercayaan diri yang mantap?!
Juno itu sosok realistis. Ia bias terkejut, panik, bingung,
atau kecewa. Tapi Juno focus pada solusi, bukan pada masalah dan efek
sampingnya. Karena itu, aku bilang “Salut!”. Hahaha.
Hal yang paling mengesankan dan menyentuh adalah ketika
menjelang film berakhir. Juno usai bersalin, bayinya lelaki. Bleek sedang
bertanding marathon saat itu. Karena tidak ingin membuat Bleek khawatir, Juno
tidak beri tahu Bleek soal babaran-nya.
Tapi naluri Bleek sebagai seorang kekasih, dan sebagai
seorang ayah-lah yang menuntunnya secara spontan pergi ke Rumah Bersalin. Juno
sedang istirahat, dan kemudian Bleek menyapa di pintu, pelan, dan tersenyum. Ia
mendekat ke ranjang. Juno tersenyum, dan Bleek langsung berbaring memeluk Juno—yang
saat itu sedang menangis karena emosi yang macem-macem—dari samping, dan
mencium sayang Juno.
That’s the best part of dis film, I think. Hjahahja.
221009
Ayiko Musashi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar