Isi Blog ini

terdiri dari banyak tulisan; antara tulisan 'ilmiah', artikel buletin, opini, puisi, komentar film (biasa diberikan kode "RF"), lirik lagu, beberapa kutipan, atau apapun saja yang dinilai baik untuk dibagikan sebagai pengalaman bersama..

Selamat menikmati.

Tamu

Rekanan Situs

Rekanan Situs
Klik Gambar di Atas untuk berkunjung ke Pasar Grosir Tas; Drawstring, Tote, Sling, etc. Tas kanvas, tas blacu, tas furing, dll.
Ayiko Musashi. Diberdayakan oleh Blogger.

Kunjungi Juga

Kunjungi Juga

Welcome to

Welcome to

Terjemah

Artikel Pop

Menuju Ke

Kamis, 26 April 2012

RF: The Name of the Rose


Name of The Rose. Satu lagi cerita tentang pembunuhan berantai. Kali ini tidak seperti film Seven atau Bone Collector, motifnya adalah karena teologi keagamaan. Yang menjadi sang detektif bernama William dari Baskerville. Ia diundang ke suatu biara tua terpencil milik ordo Kristen entah apa namanya.

Telah terjadi pembunuhan yang aneh. Dalam beberapa hari William langsung bekerja dan mencoba mengenali tempat, kejadian, dan orang-orang tempat dia bertugas. Dengan kepekaan dan kejeliannya ia mulai mendapatkan pola di setiap pembunuhan. Mereka yang mati hamper selalu dengan salah satu jari dan lidah yang menghitam.

William mulai mengerti kemana ia harus memulai pengusutannya. Ia mencurigai sesuatu di perpustakaan biara itu—dan biara tua ini memang disegani, salah satunya, karena kelengkapan koleksi buku diperpustakaannya. Perkiraan William semakin menjadi ketika ia tidak diperbolehkan memasuki salah satu ruangan di dalam perpustakaan tersebut.

Setelah melalui beberapa halangan, William mulai menemukan tanda-tanda (simbol) yang menuntunnya kedalam rahasia di balik setiap pembunuhan itu. Ternyata ada lorong tersembunyi yang mengarah kepada ruang khusus menyimpan buku-buku ‘terlarang’. Di sinilah William tahu ada satu buku yang sangat-sangat dirahasiakan.

William benar. Dan ia bertemu dengan sang pembunuh berantai yang ternyata adalah salah satu pembesar biara itu sendiri. Ia mengatakan kepada William bahwa buku itu terlalu berbahaya. “Komedi adalah sesuatu yang berbahaya karena ia akan membuat kita tertawa. Dan jika tertawa kita tidak lagi merasakan takut. Dan iman tidak akan ada maknanya tanpa rasa takut”, demikian tuturnya. Jadi ia melumuri setiap halaman buku tersebut sehingga semua yang menyentuhnya akan mati teracuni.

William mencoba mengajaknya berdiskusi tapi tak bisa. Sang pembunuh itu langsung berlari membawa buku terlarang tersebut dan memakan setiap halamannya. Ia mengorbankan dirinya untuk buku itu. Dan beberapa saat kemudian ia membakar seluruh buku di ruangan rahasia tersebut hingga dirinya sendiri akhirnya terbakar.William menyuruh Adso, muridnya keluar. William masih berada di ruangan dalam kepungan api, dan mencoba sebisanya menyelamatkan buku agar tak terbakar.

Ada dua perbedaan dalam kejadian itu. Satu orang berhasrat memusnahkan buku karena keyakinannya, dan yang lain mencoba sebisanya menyelamatkan buku karena alas an penghargaan intelektual.

Apapun itu, di setiap kasus pembunuhan berantai selalu saja ada pikiran ‘matang’ yang melandasinya sehingga dapat terjadi sedemikian sistematis. Tapi justru karena ini pula, bagi seorang detektif ulung, pembunuhan itu menunjukkan sebuah pola yang semakin lama semakin jelas siapa perancangnya. Nah, yang bisa dipelajari adalah, mari kita menjadi orang yang pandai dan peka agar tak mudah merasa bodoh atau dibodohi. Hahaha.

27 Oktober 2009 │ Ayiko Musashi

NB: Filmyang digarap atas inspirasi novel Name Of The Rose milik Umberto Eco ini digarap dengan nuansa suspensi yang cukup tegang. Hamper dalam banyak kesempatan scene pencahayaannya selalu gelap dan malam. Ditambah tanpa ada banyak ilustrasi musik yang berarti, atau jeda tema dalam jalinan cerita. Catatan yang kedua adalah aku suka dengan karakter tokoh William yang selalu tenang dan bijaksana dalam menanggapi banyak hal. Ketenangan, kebijaksanaan, dan kepekaan detektif inilah yang membuat seorang William menjadi citra yang menarik dicontoh bagi diriku. Nah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Text Widget